Inovasi Media Pembelajaran Matematika untuk Anak Tunagrahita

Banyak kendala yang dihadap anak berkebutuhan khusus (ABK) saat belajar matematika, khususnya anak tunagrahita. Karena itu, mereka membutuhkan media pembelajaran yang manarik dan mampu memudahkan mereka dalam belajar matematika. salah satunya dengan Mathematics Picture Story (MAPICSTO) karya mahasiswa Universitas PGRI (UPY) Yogyakarta.

Metode pembelajaran matematika berupa buku cerita bergambar yang didesain dengan konsep buku timbul dan dengan berbagai gambar yang menarik yang merupakan sebuah inovasi dari Fatmawati, Erdin Vernanda Sutrisna, Siti Zulaikhah dan M Firman Setiawan dengan bimbingan bapak Kintoko, M.Pd. Mereka adalah mahasiswa program studi pendidikan matematika dan Program Studi Informatika Universitas PGRI Yogyakarta. Desain buku ini dibuat timbul dengan tujuan agar daya membaca materi matematika dasar pada anak tunagrahita meningkat. “Isinya dibuat seperti cerita pada kehidupan sehari-hari misalnya di sekolah dan dirumah” kata ketua tim Inovasi Mapicsto Fatmawati.

Di dalam cerita tersebut terdapat unsur pelajaran matematika yaitu operasi bilangan, bisa dalam bentuk penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan juga perkalian. Penggabungan cerita dengan pelajaran matematika itu dikemas dalam cerita kehidupan sehari-hari. Contohnya cerita memetik buah mangga, membeli alat tulis dan berbagai keperluan lainnya. Anak-anak pun langsung bisa mengaplikasikan pelajaran matematika tersebut dalam buku ceritanya. “Cara ini lebih memudahkan mereka dalam belajar matematika” ujarnya.

Fatma menyatakan bahwa media inovasi MAPICSTO ini memang didesain khusus untuk anak tunagrahita. Karena anak tunagrahita memiliki kemampuan terbatas dalam pemahaman bacaan tanpa adanya gambar atau bentuk nyata dari suatu benda. Jadi media ini memudahkan anak tunagrahita dalam belajar matematika dasar yang diaplikasikan dengan gambar nyata suatu benda di kehidupan sehari-hari.

Fatma menjelaskan, ide tersebut muncul berawal dari pengalaman ketika ada siswa tunagrahita di dekat rumahnya yang memintanya untuk membantu belajar matematika. dari pengalaman itu, ternyata media pembelajaran bagi anak ABK masih menggunakan buku biasa. Hal tersebut membuat anak-anak kurang tertarik dalam belajar matematika. “Jadi kami berfikir untuk membuat suatu inovasi media pembelajaran untuk mereka” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *